Mungkin kebanyakan pecinta diskus memiliki tantangan yang sama dalam
membesarkan ikan mereka sesuai dengan harapan masing-masing. sebagian
orang memberikan predikat ikan ini sebagai ikan yang ‘mudah sakit’,
sehingga banyak orang yang mudah menyerah setelah gagal dalam memelihara
diskus. Namun, hal ini tidak akan terjadi apabia kamu mengetahui
prosedur pemeliharaan sesuai dengan stkamur kebersihan dan kesehatan
ikan kamu. Hal ini berhubungan erat dengan pemberian pakan dan
intensitas penggantian air pada akuarium.
sebagian masalah yang sering terjadi pada ikan diskus ialah stress pada
ikan. Berdasarkan pengalaman saya dan banyak orang mengenai ikan yang
stress ialah mudah terserang penyakit. Hal ini diakibatkan karena
terganggunya proses metabolisme pada ikan. Selain itu, perlu kamu
ketahui bahwa setiap akuarium memiliki koloni mikroorganisme baik yang
bermanfaat maupun tidak bermanfaat (membawa penyakit).
Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, sebagian hal harus kamu perhatikan dengan baik.
Berdasarkan pengalaman saya, kondisi lingkungan
akuarium sangat berpengaruh terhadap kesehatan diskus kamu. Untuk itu,
jangan terlalu pelit untuk menyediakan sebagian alat penunjangnya,
seperti pemanas (heater) yang kamu perlukan saat kondisi tempratur air
tidak mencapai suhu yang dibutuhkan diskus. Biasanya, pada daerah
beriklim tropis seperti di Indonesia saat ini dibutuhkan setidaknya
diperlukan temperatur antara 27-32⁰C.
Penyinaran juga menjadi faktor penting dalam pemeliharaan diskus.
Usahakan kamu memberi sinar pada akurium secara cukup. Penyinaran yang
cukup juga dapat memberikan kesan indah pada corak diskus kamu, namun
penyinaran yang terlalu berlebihan akan meningkatkan suhu air yang dapat
mengakibatkan pertumbuhan lumut di akuarium.
Kebersihan air akuarium menjadi hal utama yang menjadi perhatian saya.
Biasanya saya mengganti air akurium sekitar 2x setiap minggunya. Namun,
apabila terlalu sibuk, 1 minggu sekali menjadi kewajiban utama saya
terhadap kesehatan ikan yang saya pelihara. Penggantian air yang saya
lakukan juga tidak menguras air secara keseluruhan pada akuarium, tetapi
mengurangi air sepertiga air di akuarium kemudian mengisi kembali air
bersih sesuai dengan intensitas air yang berkurang.
Dengan kondisi akuarium yang optimal, kondisi ikan diskus kamu akan
terhindar dari stress dan timbulnya penyakit. Jadi, semaksimal mungkin
upayakan untuk menciptakan habitat diskus yang nyaman dan bersih. Dengan
kondisi tersebut, diskus kamu akan semakin aktif dan responsif sehingga
memiliki nafsu makan yang baik pula agar kesehatan diskus dapat
terjaga.
Diposkan oleh nicholas di 21.05 Tidak ada komentar:
Senin, 23 Maret 2009
Pemberian Pakan Terbaik Bagi Diskus
Pemberian pakan yang terbaik pada ikan diskus akan menghasilkan
diskusyang tumbuh secara sehat dan dapat berkembang biak.Sebaliknya,
apabila pemberian pakan pada diskus tidak dilakukan secara teratur dan
serius, maka diskus yang dihasilkan akan mengecewakan.
Di alamnya, diskus merupakan pemakan segala. Pakan yang dimakan sangat
bervariasi, dari larva-larva serangga, berbagai jenis cacing, sampai
buah-buahan yang terjatuh dari pohonnya yang menutupi sungai.
Dari informasi ini, kita mulai dapat berfikir mengenai variasi pakan
yang tepat pada ikan diskus. Hal ini dilakukan karena tidak ada suatu
resep baku mengenai pengertian pakan yang baik bagi diskus.
Informasi lainnya yang patut menjadi pertimbangan kamu ialah kandungan
protein yang menjadi sumber tenaga pada ikan diskus sebesar 30-45 % dari
total pakannya. Selain itu, tubuh diskus membutuhkan vitamin dan
mineral. Vitamin berfungsi sebagi katalisator dalam proses metabolisme
tubuh. Sedangkan mineral berfungsi sebagai proses pembentuk jaringan
tubuh dan mempertahankan keseimbangan osmosis. Namun, jumlah yang
dibutuhkan relatif kecil.
Pakan yang tersedia saat ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis menurut
asal-usulnya, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami berasal
dari sumber-sumber alami disekitar habitat asli ikan, seperti cacing,
larva, serangga hingga tumbuhan air. Namun, pemberian pakan secara alami
memiliki sebagian resiko pembawa berbagai bibit penyakit akibat
banyaknya pencemaran lingkungan saat ini. Sedangkan pakan buatan
merupakan pencampuran berbagai jenis kandungan dan nutrisi yang
dibutuhkan ikan dengan menggunakan pengolahan oleh manusia. Biasanya,
pakan buatan mengandung unsur-unsur tambahan dan obat-obat tertentu
seperti pembangkit warna.
Jenis-jenis Pakan Alami:
Infusoria dan rotifera ialah jenis mikroorganisme yang sering digunakan
pada pakan burayak ikan. Kelebihan dari pakan ini ialah sangat cocok
digunakan pada burayak diskus karena ukurannya yang renik.
Kutu air ialah jenis udang-udangan yang masih primitif. Kelebihan pakan
ini ialah menjadi pilihan kedua setelah infusoria yang digunakan sebagai
pakan burayak diskus karena ukurannya yang relative lebih kecil.
Cacing tubifex ialah nama lain dari cacing sutera. Kelebihan dari cacing
ini memiliki kandungan yang kaya akan mineral, lemak dan protein.
Namun, banyak yang menduga cacing ini menjadi penyumbang penyakit
terbesar pada ikan karena tempat pengembang biakannya yang kotor.
Blood Worm ialah larva dari lalat Chironomus yang mengalami pembusukan
hebat. Kelebihan dari pakan ini memiliki protein yang banyak dan
biasanya sudah dibekukan (frozen) sehingga mudah dalam penggunaannya.
Jentik nyamuk ialah hasil penetasan dari telur yang dihasilkan oleh
nyamuk kelebihan dari pakan ini ialah kandungan protein yang tinggi dan
dapat dikembangbiakan sendiri melalui budi daya jentik nyamuk.
Telur Udang ialah telur udang galah dan lobster yang dikembangkan
sebagai pakan ikan biasanya digunakan dalam bentuk beku. Kelebihan dari
pakan ini ialah jumlah pigmen yang besar sebagai pembangkit warna alami
dan pemacu kesuburan ikan.
Artemia ialah planktonik yang hidup di perairan berkadar garam
tinggi.kelebihan dari pakan ini ialah memiliki kandungan nutrisi yang
tinggi, yaitu lemak 25% dan protein 50%. Selain itu, artemia dinilai
sebagai pakan alami yang steril dan bebas penyakit. Namun, harganya
relatif lebih mahal daripada pakan lainnya.
Jenis-jenis Pakan Buatan:
Pakan Komersial ialah pakan yang dibuat oleh manusia menggunakan
teknologi terbaru yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.Biasanya
pakan ini dibungkus dalam kemasan khusus dan dapat bertahan dalam kurun
waktu yang cukup lama. Namun, pakan ini akan membuat diskus membutuhkan
waktu pertumbuhan yang lebih lama daripada biasanya.
Burger diskus ialah pakan hasil olahan berbagai macam bahan makanan yang
akhirnya menjadi pakan dengan komposisi nutrisi yang tepat. Kandungan
pada pakan ini memiliki banyak protein, mineral, sedikit lemak, sedikit
karbohidrat, sedikit serat, dan vitamin.
Setelah kamu mengenal jenis pakan yang cocok bagi ikan diskus peliharaan
kamu, ada sebagian hal lagi yang harus kamu perhatikan dalam menjaga
kesehatan ikan diskus. Diantaranya, frekuensi pemberian pakan setiap
hari harus disesuaikan dengan nilai frekuensi penggantian air. Selain
itu, pemberian pakan yang teratur dan tidak berlebihan.
dan selanjutnya saya akan menjelaskan tentang penyakit yang sering di alami ikan diskus
Discus adalah spesies ikan air tawar asli lembah Sungai Amazon, Amerika
selatan. Discus pertamakali dikenalkan pada tahun 1840 oleh Dr. Heckel
dengan nama Symphysodon Discus. Varian Discus aslinya digolongkan ke
dalam 3 jenis berdasarkan warna, yaitu Symphysodon aequifasciata
aequifasciata (Green Discus), Symphysodon aequifasciata axelrodi (Brown
Discus), dan Symphysodon aequifasciata haraldi (the blue variant).
Seiring dengan semakin banyaknya orang yang tertarik memelihara Discus,
bahkan di beberapa Negara di Asia, budidaya Discus telah menjadi
industri besar. Dari situ banyak kegiatan penelitian dan usaha yang
dilakukan untuk menghasilkan strains baru dari ikan Discus. Sehingga tak
heran jika saat ini tercatat terdapat puluhan strains ikan Discus yang
ada di pasaran. Discus sangat populer sebagai ikan akuarium dan kadang
disebut sebagai rajanya ikan hias.
Discus yang indah dan memiliki bentuk yang sempurna, berasal dari bibit dan kondisi pertumbuhan yang baik sejak lahir.
Diskus adalah jenis ikan yang hidup secara berkelompok (social fish).
Bahkan di alam bebas, aslinya mereka hidup dalam kelompok besar dan
merupakan salah satu dari sedikit jenis ikan yang mampu belajar. Oleh
karenanya, harus diingat bagi para hobbies untuk membeli ikan diskus
dalam jumlah lebih dari satu. Diskus membutuhkan interaksi sosial sesama
mereka untuk memunculkan karakter asli ikan diskus.
beberapa media atau peralatan yang perlu anda persiapkan untuk memulai
pemeliharaan ikan discus. Di antaranya adalah aquarium yang dapat
menampung air yang cukup (idealnya 200 liter untuk 4 ekor discus).
Filter osmosis dan juga lampu Ultra violet untuk membantu sterilisasi
air. Dalam kondisi atau daerah tertentu, heater juga diperlukan. untuk
menanggulangi perubahan suhu udara yang ekstrim. Suhu yang ideal untuk
pemeliharaan discus adalah 28 derajat Celcius.
Sistem filtrasi yang baik untuk pemeliharaan discus adalah hal yang
penting, bahkan diwajibkan. Hal ini adalah kunci utama untuk menjaga
kualitas air agar tetap prima, selain itu tentu saja untuk menghindari
keharusan melakukan proses pergantian air yang terlalu sering.
Hal utama yang harus diingat oleh anda yang ingin berkecimpung dalam
pemeliharaan ikan diskus ini adalah karakter air yang disukainya.
Tingkat keasaman air (pH).
Sangat baik jika pH air mendekati netral.
Pertahankan agar pH berada pada kisaran pH 6.0 dan 7.0.
Discus akan nyaman dengan kisaran pH seperti ini.
Untuk menjaga kestabilan pH, maka kesadahan air juga perlu diperhatikan.
Usahakan agar kesadahan Kalsium berada dalam kisaran 5 -7 KH, sedangkan
untuk kesadahan umum pada kisaran 12 – 15 GH. Perhatikan kondisi air di
lingkungan tempat anda memelihara diskus. Jika kesadahan air lebih dari
12gH, maka gunakanlah filter reverse osmosis. Ia dapat mengembalikan
kesadahan air pada derajat yang dibutuhkan. Cartridge dari Filter
reverse osmosis perlu diganti secara berkala, dan frekwensi
pergantiannya tergantung seberapa tinggi tingkat senyawa yang terkandung
dalam air yang anda pakai.
Selanjutnya adalah kadar amonia. Amonia adalah kandungan senyawa yang
sangat buruk di dalam air, yang dapat menyebabkan kematian pada ikan
diskus. Ia adalah senyawa yang dihasilkan dari kotoran yang dibuang oleh
ikan dari sisa makanannya. Idealnya adalah, bahwa dalam tangki/aquarium
tidak mengandung amonia sama sekali (0%). Disinilah mengapa filter di
dalam akuarium diskus adalah hal yang wajib diterapkan.
Diskus juga dapat terserang penyakit karena kualitas air yang buruk atau
pakan yang membawa penyakit. Berdasarkan penyebabnya, penyakit yang
menyerang diskus dibagi menjadi 2 macam, yaitu penyakit Parasiter dan
non parasiter.
1. Penyakit Parasiter
Penyakit parasiter adalah penyakit yang timbul karena parasit. Contoh penyakit ini adalah :
a. Gill Worm atau Penyakit Insang
Penyakit insang ini menyerang pada bagian insang ikan, sehingga
mengakibatkan ikan tidak bisa bernafas atau mengap-mengap. Obat yang
biasa digunakan untuk mengatasi penyakit insang adalah dengan
menggunakan larutan formalin 35-40%, garam dapur (NaCI), atau PK (
Kalium permanganat).
b. NDD (New Diskus Disease)
Penyakit NDD juga dikenal dengan nama discus plague atau velvet.
Penyakit ini disebabkan oleh komplikasi beberapa bakteri dan virus.
Penyebab penyakit NDD akan menembus lendir pertahanan diskus kemudian
mengambil sari makanan dari sel-sel kulit yang rusak dan mengambil
cairan tubuh. Akibatnya diskus menjadi lemas dan kemudian mati. Penyakit
ini dapat diobati dengan beberapa cara, yaitu :
Menggunakan larutan PK dengan dosis 0,6 g per 100 liter air
Kombinasi 1,5-2 g chloramfenicol (antibiotik), 0,2-0,3 acriflavine (antiprotozoa), dan 3-4 sendok makan garam dapur.
Kombinasi 2 g oxytetracyclin, 0,2-0,3 g acriflavine, dan 3-4 sendok makan garam dapur,
Kombinasi 4 g neomycin sulphate, 250 mg nitrofuratoin atau makrofuran, dan 3-4 sendok makan garam dapur.
Kombinasi 1 g ciprofloxacin, 11 tete copperformalin (antiprotozoa), dan 3-4 sendok makan garam dapur.
c. White Spot
White spot merupakan penyakit yang dialami hampir semua jenis ikan.
Penyakit white spot ditandai oleh munculnya bintik putih pada ekor,
sirip, permukaan tubuh, mata, atau insang. White spot dapat menyerang
diskus karena kualitas air yang jelek. Cara menangani penyakit ini dapat
dilakukan dengan mengganti air setiap hari dan menaikkan suhu air
hingga 33oC, atau dengan menggunkan 0,3 g acriflavine untuk setiap 100
liter air atay blitz ich sesuai takaran yang tertera.
2. Penyakit Nonparasiter
Penyakit nonparasiter adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh
parasit, misalnya karena kekurangan oksigen, terlalu banyak makan,
masalah nutrisi, keracunan obat, atau perubahan pH. Berikut ini adalah
beberapa penyakit nonparasiter yang biasa menyerang diskus.
a. Iritasi air
Pergantian air yang mendadak dapat menyebabkna iritasi air. Penyakit ini
ditandai oleh rusaknya ujung sirip atau ekor. Untuk mengatasi penyakit
ini sebaiknya penggantian air akuarium dilakukan secara perlahan, yaitu
dengan mengganti ¾ air lama dengan air baru.
b. Keracunan obat
Keracunan obat terjadi karena pemberian obat yang melebihi dosis atau
obat yang sudah kadaluarsa. Akibatnya penyakit yang diderita diskus
semakin parah. Untuk mencegah penyakit ini sebaiknya pemberian obat
sesuai dosis yang dianjurkan.
c. Kekurangan Oksigen
Sistem aerasi yang tidak memadai serta populasi ikan yang terlalu padat
dapat menyebabkan ikan mengalami kekurangan oksigen. Cirinya adalah
pernapasan ikan menjadi memburu dan mengap-mengap. Penanggulangannya
adalah mengganti sistem aerasi atau mengurangi kepadatan ikan.
d. Terlalu banyak makan
Diskus yang terlalu banak makan akan menyebabkan perutna menggelembung
dan susah buang air. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan menaikkan
suhu air hingga mencapai 33oC atau dengan menambahkan 5 sendok makan
garam untuk setiap 100 liter air.
e. pH shock
Perubahan derajat keasaman atau pH air dapat menimbulkan pH shock
akibatnya diskus kehilangan keseimbangan. Cara mengatasi pH shock adalah
dengan mengganti air akuarium dengan air yang pH –nya sesuai (6,3-6,8),
kemudian diberi 5 sendok makan garam dapur dan 1 g acriflavine atau
methylene blue untuk setiap 100 liter air.
Dalam dokumentasi ini seperti di video, saya aplikasikan cara filtering CristalBio + Orgonite
media bak filter aquarium biasa, cristalbio dan orgonite isinya
Kristal Bio adalah media yang kaca ramah lingkungan, dipanaskan lebih
dari 900 ° C, menciptakan struktur sel kaca hiper-connecting.
Ini menghasilkan media dengan area permukaan hingga sepuluh kali lebih besar daripada alternatif yang paling plastik.
[Kristal Bio]
Kombinasi dari Crystal Bio dalam bak filter tempat penyaringan yang
memadai dan baik akan menghasilkan Peningkatan filtrasi biologi dan
dipadu dengan orgonite kanan menghasilkan bakteri baik yang mampu
mengurai kotoran dan bakteri jahat lainnya , Media pemeliharaan yang
murah, air bening, ikan sehat dan rakus
Kristal Bio cocok untuk digunakan di Freshwater Aquarium filter dan filter kolam
dan saya juga akan menjelaskan tentang ikan diskus
Ikan Diskus yang merupakan ikan hias air tawar mungkin sudah tidak asing
lagi ditelinga para pecinta ikan hias. Ikan yang berasal dari pedalaman
rimba Amozon ini sudah diminati hampir seluruh belahan dunia, dari
benua Asia, Amerika, hingga Eropa. Tidak heran apabila banyak orang
menyebutnya “Raja Ikan Hias Air Tawar”.
Belakangan ini, permintaan yang tinggi terhadap diskus menyebabkan
terciptanya perdagangan antar negara yang menjadikan diskus sebagai
komoditas ekspor yang layak diperhitungkan. Berbagai pameran ikan hias
air tawar dan kontes baik berskala nasional dan internasional memacu
minat masyarakat Indonesia terhadap ikan diskus.
Bagi anda yang berminat memelihara ikan ini, menentukan pilihan saat
membeli diskus menjadi suatu dilema. Sering kali penjual ikan diskus
menawarkan harga yang relatif murah murah dan kecermelangan warna yang
tidak asli menyebabkan kita menjadi tertipu. Misalnya, kita berharap
beberapa diskus yang kita beli akan menghasilkan indukan yang baik.
Namun, diskus yang kita pelihara ternyata memiliki hambatan dalam
pertumbuhannya. Contoh lain, pada saat kita membeli 2 ekor (sepasang)
indukan diskus. Namun, karena salah pilih, ternyata induk tersebut tidak
kunjung bertelur dan menghasilkan keturunan.
Nah, dari kasus-kasus tersebut tidak heran apabila anda yang masih
tergolong newbie membutuhkan banyak informasi mengenai ikan diskus yang
hendak anda pelihara. Saya akan menguraikan beberapa hal mengenai
seluk-beluk ikan diskus dan tips yang anda perlukan dalam memelihara
diskus. Maka dari itu, ikuti terus postingan dari saya.
Semoga berguna untuk anda semua.
Tuesday, September 20, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment