Panduan Sederhana dan Cara Budidaya Ikan Betok – Jenis ikan betok sebenarnya mempunyai habitat asli di kali, sungai dan rawa.
Jenis ikan betok sebenarnya sangat jarang dibudidayakan karena ikan
ini termasuk jenis karnivora. Ikan betok merupakan jenis ikan air tawar
yang artinya hanya akan hidup di air tawar.
Sebenarnya ikan betok mempunyai harga jual yang lumayan tinggi, sehingga banyak para pembudidaya mulai beralih ke ikan betok.
Jenis ikan betok yang paling bagus untuk dibudidayakan adalah ikan
betok hijau. Ikan betok hijau mampu mencapai berat hingga 200 gram
dibanding jenis ikan betok lainnya.
Budidaya ikan betok membutuhkan perhatian khusus, karena ikan ini termasuk dalam jenis ikan liar sehingga sulit dibudidayakan.
Ikan betok sebenarnya sangat mudah dalam pemeliharaan, namun untuk pengembang biakan masih sangat sulit untuk dilakukan.
Sama seperti ikan gabus, ikan betok juga bisa bernafas menggunakan
udara terutama untuk berpindah tempat jika mengalami kekeringan.
Persiapan kolam
Budidaya ikan betok dapat dilakukan di berbagai jenis kolam, serti
kolam dari terpal atau tambak. Penggunaan kolam dari terpal dinilai
lebih strategis untuk perkembangan ikan betok.
Penggunaan kolam dari tanah akan memberi kesulitan jika masa panen
telah tiba, karena salah satu keunggulan ikan betok adalah dapat
memendam dirinya dalam lumpur.
Pemupukan dasar kolam
Untuk budidaya ikan betok, kolam tidak perlu dipupuk. Ini dikarenakan
ikan betok dapat hidup dengan kondisi air yang seadanya. Ikan betok
sangat tahan terhadap kualitas air yang buruk.
Namun ini tidak berlaku jika ukuran ikan betok masih kecil. Penggunaan kolam untuk anakan ikan betok tetap harus melalui pemupukan terlebih dahulu.
Penebaran benih
Benih ikan betok biasanya dihasilkan dari indukan langsung. Benih didapat dari dari pemijahan antara indukan jantan dan indukan betina.Indukan betina dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang tampat gendut, lubang kelamin berbentuk bulat, gerakan agak lamban.
Sebaliknya indukan jantan mempunyai ciri tubuh tampak kecil, kelamin memanjang, dan mempunyai gerakan yang lincah.
Pemijahan ikan betok biasanya dilakukan secara buatan atau kawin
suntik. Dalam sekali musim kawin, ikan betok dapat dipijah tiga kali dan
mampu menghasilkan sekitar 5.000-15.000 butir telur.
Telur akan menetas dalam kisaran waktu 24 jam dengan suhu 260 deraja
seksius. Sedangkan pada suhu 300 derajat selsius, telur ikan betok akan
menetas dalam waktu 12 jam.
Pemeliharaan
Setelah telur ikan betok menetas, pakan tidak perlu langsung
diberikan dikarenakan ikan betok masih memiliki cadangan makan dalam
kantongnya.
Setelah empat hari barulah anakan ikan betok bisa diberi makan dengan
kuning telur. Pemberikan pakan harus dilakukan secara berurutan selama
sepuluh hari dengan diberi pakan tiga kali sehari.
Waktu kritis anakan ikan betok sekitar 14 hari, oleh karena itu pemberian pakan berupa pelet harus dihaluskan terlebih dahulu.
Pemberian pakan berupa pellet biasanya dilakukan hingga anakan betok
berumur dua bulan. Setelah anakan berumur dua bulan, barulah anakan
betok siap disebar ke kolam lainnya.
Pemanenan
Panen ikan betok biasanya dilakukan setelah berumur empat bulan.
Pemanenan sebenarnya bergantung pada tujuan panen tersebut, apakah untuk
konsumsi atau untuk produksi.
Pemanenan ikan betok dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu panen
total atau panen selektif. Panen total dilakukan tanpa memperhatikan
ukuran besar kecilnya ikan betok tersebut.
Sedangkan pemanenan selektif dapat dilakukan dengan cara menjaring
kemudian mengambil ikan betok yang berukuran betok. Panen selektif
biasanya bertujuan untuk mencari indukan atau keperluan konsumsi.
Tuesday, October 11, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment