Tuesday, October 11, 2016

0

Tips dan cara tepat menangkarkan ciblek

Calon indukan burung Ciblek:

Pejantan :
Pilih burung yang jinak, sehat, memiliki sifat fighter tinggi, bersuara keras mengkristal, ada suara tembakan, memiliki tubuh besar tidak cacat serta umurnya sudah diatas 1 tahun

Indukan Betina :
Pilihlah burung yang sehat, bersifat agresif/mau ngeper jika kita dekatkan dengan burung jantan, memiliki umur minimal 6 lan/boleh muda hutan.

Kandang ternakan :
Siapkanlah kandang berukuran min 60x90x90 dengan dilengkapi semacam tanaman semak untuk memberikan kesan alami. Kalau mereka berjumlah lebih dari 1 pasang, usahakanlah kontruksi kandang antar satu sama lain tertutup sehingga tiap pasangan burung tidak bisa saling melihat satu sama lain.

Proses penjodohan Ciblek :
Dekatkan/tempelkanlah burung indukan pejantan dan betina kedalam kandang berbeda dalam masa 1 hari, bilamana mereka belum saling merispon, jauhkan masing-masing burung sehingga keduanya tidak bisa saling melihat satu sama lain.

Ulangi hal tadi pada keesokan harinya. Dan naikan jatah pemberian ef nya. Pagi hari berilah 1 sendok the ef, siang hari beri kroto 1/2 sendok makan, sore hari beri jangkrik sejumlah 2 ekor atau bisa juga limbah jangkrik/sisa potongan untuk lolohan piyik murai sejumlah 1/2 sendok makan.
Bila sudah terlihat ada respon dengan ditandai adanya bunyi saut sautan irama kompak, janganlah tergesa-gesa dulu memasukan mereka kedalam kandang ternak.

Usahakanlah beri sensasi kerinduan antar satu-sama lain dengan cara menjauhkan mereka tapi usahakan si burung masih bisa saling melihat sesekali lalu dekatkan dan juhkan lagi.

Ulangi perlakuan seperti ini dalam beberapa hari, jikalau benar-benar ada rasa saling ketertarikan cobalah turunkan porsi ef dengan takaran untuk jantan cukup 5 ekor saja, namun betina tidak sama sekali. Amati perkembangan pasangan burung tersebut.

Bila indukan betina berusaha meminta dan si pejantan mau memberi sebagian dari ef, ini adalah pertanda pasangan benar-benar sudah cocok/jodoh. Sore harinya, anda boleh mencoba untuk melepas mereka berdua kedalam kandang ternak tetapi usahakan ef tidak diberikan dengan tujuan untuk

Kotak sarangan :
Kotak sarangan dapat menggunakan media gelas plastik bekas/kotak kayu seukuran gelas yang diisikan serat nanas /daun cemara kering/rumput kecil2 kering.

Masa pengeraman telur :
Telur biasanya akan menetas sesudah dierami kurang lebih selama 11 hari. Disini yang perlu diperhatikan adalah ketenangan si burung yang sebaiknya tidak terganggu. Dan ef pada level yang rendah pagi uh 6 ekor, siang kroto 1 sendok teh jangrik 2 ekor/limbah jangkrik 2 sendok teh guna mencegah resiko munculnya birahi saat sedang mengeram.

Penyapihan Burung :
Piyik di sapih ketika berumur 4-5 hari (masa panen dini) karena bila disapih saat umur lebih dari 5 hari, dapat beresiko dibuang oleh induknya karena tingkat birahi dari burung ciblek sangatlah labil.

Ransum untuk piyik/anakan burung :
Setelah burung kecil disapih, hingga saat umur 8 hari menu yang bisa anda berikan cukup kroto segar yang bersih dicampurkan serutan kalk (anda bisa beli di apotik).
1 butir kalk sudah cukup untuk pemberian 7-10 hari. Setelah ia berumur di atas 8 hari baru piyik dikenalkan dengan makanan tambahan yang berupa adonan encer pur (kroto kristal mactel halus) dicampurkan dengan kroto segar dan serutan kalk untuk bisa memperkuat tulang.
Ini diberikan 5-7 kali dengan takaran porsi sedikit-sedikit setelah umur 22 hari biasanya burung sudah mulai belajar makan sendri.
Siapkanlah kroto segar pada tempat. Kalau ia sudah bisa makan dengan maksimal, campurlah kroto dengan sedikit pur kering. Setelah memasuki umur 1 bulan burung biasanya sudah mau makan pur.
Demikianlah info yang bisa kami berikan lewat artikel ini. Terimakasih, see you next post!

0 comments:

Post a Comment