Hal ini ditunjukan dengan banyaknya kontes burung murai batu yang diadakan. Selain itu hadiah yang diiming-imingkan pun cukup fantastis.
Universitas oxford pernah melkukan survey bahwa nilai perdaganga burung ini di tahun 2005-2008 angkanya mencapai 7 triliun rupiah.
Itu hanya dari sisi perputaran uang dari hobi memelihara burung murai batu. Disisi lain ada hal yang sangat mengkhawatirkan, yakni semakin sedikit keberadaan burung murai batu di alam bebas.
Habitat burung murai batu in tersebar di seluruh wilayah Asia bagian selatan hingga Asia Tenggara. Terkadang burung ini juga dijumpai di Cina bagian selatan dan juga Hawaii.
Burung murai batu hidup di daratan rendah dengan ketinggian 1500 mdpl. Namun yang paling sering dijumapai di ketinggian 500-600 mdpl.
Tempat favoritnya ialah hutan ropis yang lembab, perkebunan dan hutan sekunder. Biasanya burung ini tinggal di rumun-rumpun bambu dan pohon-pohon pendek.
Baca Juga : Cara Terbaik dalam Ternak Burung Cucak Ijo
Di alam bebas burung ini memakan serangga kecil dan menyukai buah jenis berry.
Para pehobi burung murai di Indonesia mengelompokan burung ini berdasarkan wilayahnya. Namun kadang tidak begitu akurat juga. Berikut pengelompokannya:
Burung Murai Batu Sumatera
- Muri Batu Medan: Berasal dari wilayah Sumatera Utara. Terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser.
- Muari Batu Lampung: Berasal dari hutan di Lampung. Jarafng ada di alam bebas.
- Murai Batu Nias: Berasal dari pulau Nias. Keunikan yang dimiliki ialah bulu ekor yang berwarna hitam.
- Muarai Batu Palangka: Berasal dari Kalimantan Tengah dan kalimantan Barat.
- Murai Batu Banjar: Berasal dari Kalimantan selatan dan Kalimantan Timur. Memiliki ekor yang cukup panjang.
Berasal dari jawa namun keberadaannya di alam bebas sudah jarang ditemui. Disebut juga Larwo.
Burung Murai Batu Impor
Murai Batu Malaysia: Ciri burung ini memiliki ekor panjang, hampir 30 cm.
Murai Batu Thailand: Ciri burung ini memiliki bulunya berwarna hitam agak kebiru-biruan dan panjang ekornya 35 cm.
Selain pehobi yang mengelompokan jenis burung Murai Batu berdasarkan tempat asalnya, para ilmuwan dari Universitas Cornell, Amerika pun melalui riset ilmiah.
Dalam pengelompokan ini tercatat dalam “The Clments Checklist of Bird of the World” yang dirilis pada tahun 2011. Ada 20 subspesies burung murai batu yang tercatat, yaitu:
- Copsychus malabaricus suavis, Kalimantan kecuali Kalimantan bagian Utara
- Copsychus malabaricus interpositus, penyebarannya di Barat Daya Cina hingga Myanmar, Thailand, Indocina dan Kepulauan Mergui
- Copsychus malabaricus minor, penyebarannya di Hainan (Cina Selatan)
- Copsychus malabaricus mallopercnus, penyebarannya di Semenanjung Malaya, Kepulauan Riau dan Kepulauan Lingga
- Copsychus malabaricus ochroptilus, penyebarannya di Pulau Anambas (Laut Cina Selatan)
- Copsychus malabaricus abbotti, penyebarannya di Pulau Bangka dan Belitung
- Copsychus Copsychus malabaricus nigricauda, penyebarannya di Pulau Kangean dan Pulau Matasiri (Laut Jawa)
- Copsychus malabaricus stricklandii, penyebarannya di dataran rendah Kalimantan bagian Utara, Labuan, Balembangan dan Pulai Banggi
- Copsychus malabaricus tricolor, penyebarannya di Sumatra, Jawa, Bangka, Belitung, dan Pulau Karimata
- Copsychus malabaricus mirabilis, penyebarannya di Pulau Prinsen (Selat Sunda)
- Copsychus malabaricus melanurus, penyebarannya di Pulau-pulau di Barat Laut Sumatera
- Copsychus malabaricus opisthopelus, penyebarannya di Pulau-pulau di Barat Daya SUmatera
- Copsychus malabaricus javanus, penyebarannya di Jawa Tengah
- Copsychus malabaricus omissus, penyebarannya di Jawa Timur
- Copsychus malabaricus indicus, penyebarannya di Nepal hingga Assam dan Timur laut India
- malabaricus eumesus, penyebarannya di Kepulauan Natuna
- Copsychus malabaricus barbouri, penyebarannya di Pulau Maratua (di Utara Kalimantan)
- Copsychus malabaricus malabaricus, penyebarannya di Semenanjung India
- Copsychus malabaricus leggei, penyebarannya di Sri Lanka
0 comments:
Post a Comment