Tuesday, October 11, 2016

0

Cara dan Teknik Budidaya Ikan Red Nose Untuk Pemula

Cara dan Teknik Budidaya Ikan Red Nose Untuk Pemula  – Bagi para penggemar ikan hias barangkali tidak asing lagi dengan  penampilan yang satu ini.
Ikan  pendatang dari Amerika Selatan yang dikenal dengan sebutan Ikan Red Nose yang mempunyai nama latinnya Hemigrammus bleheri.
Jika dibanding ikan lainnya  ikan ini mudah dikenai karena mempunyai ciri khusus diantaranya bertubuh  lebih pipih dan memanjang  dan  tampak ramping dengan warna seluruh tubuh mengkilap  agak keperakan.
Untitled
Yang menjadi ciri paling khusus  ikan ini adalah warna merah di sekitar tampak mulutnya sampai ke tutup insang.

Perbedaan yang sangat mencolok pada kedua jenis kelamin ikan ini ,untuk membedakan ikan yang kelamin jantan, kita bisa melihat warnanya  dimana warna ikan terlihat lebih merah dan jelas dibandingkan dengan betinanya.
Selain itu pada pangkal ekor terdapat tiga bercak hitam yang berselingan dengan warna keputihan.  Selain itu secara fisik kita bisa bedakan  mana yang jantan dan betina  dengan  melihat ukuran tubuh  biasanya pada ikan betina lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan.
Seperti jenis ikan kecil yang lain ikan ini mempunyai kebiasaan senang berkelompok dan berenang aktif pada kolam air serta  lebih menyukai media hidup yang mempunyai intensitas matahari tinggi. Panjang tubuhnya dapat berkisar 5 cm dan mulai matang gonad pada betina  sekitar  umur 5 bulan.
Budidaya  Pemeliharaan Indukan
Proses pemeliharaan indukan ikan red nose memerlukan beberapa langkah yang harus dilakukan supaya proses pemeliharaan indukan ini bisa berhasil,
karena jenis ikan  kecil seperti ini lebih memerlukan  ketelitian dalam merawatnya. Ada beberapa  langkah yang diperlukan :

  1. Jenis ikan sangat ini memerlukan tanaman air yang berguna untuk membantu proses peneluran .
  2. Wadah yang digunakan bisa berupa akuarium.
  3. Pakan yang diberikan berupa cacing dan chu merah beku atau hidup dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.
  4. Kondisi aquarium harus disesuaikan kareana ,Ikan ini lebih menyukai kondisi air yang bersuhu rendah atau dingin.
  5. Selain itu kondisi air diharapkan selalu dalam keadaan jernih, bersih karena selera Ikan ini sangat menyukai keadaan air yang selalu bersih dan yang terfiltrasi dengan baik.
  6. Teknik pengurasan bak atau penggantian air sebaiknya dilakukan secara parsial atau sebagian saja jangan secara total maksudnya bisa dikuras sebagian saja jadi tetap harus disisakan,jika penggantian secara total dimungkinkan akan menyebabkan kondisi ikan menjadi stress.
  7. Usahakan dalam kurun waktu tertentu. Jangan merubah kondisi air ataupun suhu, kimia air, dan lainnya secara drastis.
  8. Sebagi respon akibat perlakukan buruk pada ikan ini misalnya dengan mengganti air secara total yang berakibat berubahnya suhu secara drastis akan direspon oleh ikan dengan sebagai bentuk ketidak cocokan habitatnya biasanya akan tampak dari warna merah pada kepala hidung yang memudar berubah menjadi berwarna pucat. Mestinya suhu optimal yang disukai bagi ikan has ini berkisar 26°C

Proses Pemijahan
Ada dua macam proses pemijahan yang biasa dilakukan untuk jenis ikan ini, yakni secara masal dan  pemijahan secara berpasangan.
Dimana keduanya mempunyai perbedaan  yang cukup signifikan yakni pada jumlah dan kapasitas produksi pemijahan.
  1. Proses Pemijahan Secara Masal
Proses pemijahan secara masal  biasa dilakukan dalam akuarium dengan ukuran tertentu yang menampung kapasitas ikan yang mencapai jumlah 100 pasang indukan.
Caranya indukan ini harus dimasukkan pada waktu sore hari secara bersamaan. Kemudian pada dasar akuarium dipasang breeding trap agar telur tidak dimakan indukan.
Breedingtrap adalah  semacam saringan yang diberi bingkai yang luasnya sama dengan dasar akuarium pemijahan.
Yang harus diperhatikan ikan ini biasanya memijah pada malam hari  sampai menjelang pagi. Sebaiknya pada pagi harinya dikontrol apakah indukan telah memijah atau belum.
Telur dapat terlihat jelas jika kiata melakukan  penerangan dengan cara menyorotkan lampu neon dibawah akuarium. Jika mulai terlihat banyak telur yang terdapat  di breeding  langkah yang diperlukan ialah segera mungkin pindahkan indukan  ke tempat lain.
Selanjutnya telur dapat dipelihara diakuarium pemijahan atau dipindah ke akuarium penetasan dengan cara penyifonan.
  1. Proses Pemijahan Secara Berpasangan
Adapun proses pemijahan secara berpasangan  ini biasa dilakukan dalam akuarium ukuran yang lebih besar setidaknya mampu menampung kapasitas Indukan mencapai  500 pasang, yang dibagi dalam beberapa kelompok pemijahan.
Caranya  pada  setiap kelompok pemijahan dikawinkan sebanyak 100 pasang  atau 200 ekor  ikan dengan selang waktu pemijahan antar kelompok masing masing  adalah satu minggu.
Namun kondisi air untuk pemijahan seharusnya telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Sebagai media peletakan telur di beri tanaman eceng gondok yang telah dicuci bersih.

0 comments:

Post a Comment