Belut yang di kenal di Indonesia ialah belut sawah (Monopetrus albus) dengan tubuh pendek dan gemuk dan blut rawa (Synbranchus bngalensis) dengan tubuh panjang dan ramping.
Berikut ini ulasan tentang budidaya belut dalam tong. Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan:
Memilih bibit belut
Bebit belut didapatkan dari hasil tangkapan atau hasil budidaya. Jika diambil dari hasil tangkapan ukurannya tidak seragam dan kemungkinan trauma karena metde penangkapan.
Namun kelebihannya ialah rasa yang gurih dan harga jual yang tinggi sedangkan jika diambil dari hasil budidaya ukuran belut seragam, tersedia dalam jumlah bnayak dan kontinuitasnya terjamin. Bibit yang baik jika memiliki kriteria:
- Ukran seragam
- Gerakannya aktif dan licah
- Tidak cacat fisik
- Bebas penyakit
Menyiapkan kolam budidaya belut
Untuk kali ini akan dibahas kolam budidaya belut menggunakan tong. Cara menyiapkannya ialah:
- Keringkan tong 2-3 hari
- Rendam denga air dnegan daun pisang, serabut kelapa, atau pelepah pisang
- Lakukan pencucian sampai bau tong hilang
Di alam bebas belut tumbuh di lumpur, namun ketika dibudidayakan bisa menggunakan alternatif media tumubuh. Berikut langkah-langkahnya:
- Bersihkan dan keringkan tong
- Letakan jerami padi yang telah dirajang setebal 20 cm
- Letakkan pelepah pisang yang telah dirajang setebal 6 cm
- Tambahkan campura pupuk kandang atay tanah humus setebal 20-25 cm.
- Siram dengan cairan bioaktivator
- Timbun dengan lumpur sawah atau rawa setebal 10-15 cm
- Aliri air bersih selama 3-4 hari
- Genangi media tumbuh dengan air bersih, kedalaman 5 cm dr permukaan air
- Setelah selesai, tebar bibit belut
Penebaran bibit dan pengaturan air
Kepadatan tebar untuk bibit belut berukuran 10-12 cm sekitar 50-100 ekor/m2. Lakukan penebaran saat pagi dan sore hari, agar belut tidak stres. Jika bibit berasal dari tangkapan, harus dikarantina dahulu selama 1-2 hari di dalam air mengalir.
Pemberian pakan
Belut termasuk hewan yang rakus. Takaran pakan disesuaikan dengan populasi belut. Umunya membutuhkan jumlah pakan sebanyak 5-20% bobot tubuhnya. Berikut kebutuhan pakan harian untuk populasi belut 10 Kg:
- Umur 0-1 bulan: 0,5 Kg
- Umur 1-2 bulan: 1 Kg
- Umur 2-3 bulan: 1,5 Kg
- Umur 3-4 bulan: 2 Kg
- Pakan hidup
- Belut kecil: zooplanktn, cacng. Kutu air, kecebong, larva ikan dan serangga.
- Belut dewasa: ikan, katak, serangga, kepiting yuyu, bekicot, belatung dan keong.
- Pakan mati: bangkai ayam, cincangan bekicot, ikan rucah, cincangan kepiting yuyu atau pelet.
Ada dua cara dalam pemanenan budidaya belut:
- Panen sebagian: memanen semua populasi belu, lalu nelut yang masih kecil dipisahkan dan dipelihara kembali.
- Panen total: dilakukan pada budidaya belut inensif, sehingga belut yang dihasilkan memiliki ukiran yang lebih seragam.
0 comments:
Post a Comment